Sunday 24 February 2013

My Short Story


Penyelamat lingkungan

Karya : Putri Alvanisa

Seorang remaja terlihat terpaku dengan laptop mungilnya, ya dia selalu mencari info tentang dunia melalui laptop mungilnya itu, dia anak yang pintar di sekolahnya. Dia sekolah di sekolah menengah atas ternama di kotanya, gadis itu bernama Nurul Hidayah. Walaupun dia seseorang yang jarang berpakaian rapi tetapi dia seorang gadis yang baik, cantik dan pintar.

saat ini dia sedang berlibur ke kampung tercintanya di Padang, dia akan mengunjungi rumah neneknya di daerah pariaman, Nurul mempunyai seorang teman dekat yang kini tinggal di Padang, namanya Fadila Syahada mereka berjanji akan bertemu jika nurul datang ke Padang dia akan menjumpai Fadila.
Fadila adalah sosok yang baik, dia memiliki sifat dewasa, walaupun dia lebih muda dari Nurul tetapi Nurul menganggap Fadila sebagai kakaknya.
Tanpa sadar mobil nurul pun sudah sampai di padang dan mobil itu parkir di depan halamannya
“ sudah lama aku tidak kesini “ serunya dalam hati sambil melontarkan sebuah senyuman
Memang sudah lama nurul tidak ke kampungnya, diapun langsung berlari menjumpai nenek tercintanya
“nenek .. “ sambil memeluk neneknya
“ah, cucuku sudah besar. Nenek kangen sama kamu “
“nek, nurul membawa sesuatu buat nenek. Nurul harap nenek suka dengan hadiah yang Nurul berikan “
“nenek sangat menyukainya kok “
“ nurul seneng banget dengarnya nek “
“mari , biar nenek tunjukkan kamarmu “ sambil mengajak nurul ke kamarnya
Nurul kemudian ke kamarnya dan beristirahat hingga terlelap sampai pagi.
Keesokan harinya, Nurul mengunjungi jam gadang untuk menjumpai fadila.
“ fadilaa.. “ nurulpun memeluk fadila
“ nurul.. “ dila membalas pelukan dari nurul
Merekapun berjalan sambil bercerita , bernostalgia dan melepaskan rasa rindu. Sampai pada akhirnya dila menceritakan tentang lingkungannya yang sering banjir akibat ulah masyarakat sekitar yang sering membuang sampah sembarangan, nurulpun turut sedih mendengar cerita fadilah.
“ sepertinya aku punya sebuah ide untuk mengubah lingkunganmu seperti semula “
“ bagaimana caranya? “
“ besok aku kasih tau caranya, besok kita jumpa lagi di tempat ini biar kita bahas masalah tentang lingkunganmu itu “
“ terima kasih ya nurul, sampai ketemu besok “
“ sayonara “ nurul melambaikan tangannya dan meninggalkan fadila
Keesokan harinya
“ kita adakan penyuluhan lingkungan, kita berikan sedikit ancaman agar mereka takut dan membersihkan lingkungannya “
“ sepertinya itu ide yang bagus “
“oke, mari lakukan sekarang “
“ apa? Sekarang? Apa bisa? “
“ bisa kok “
“ tapi bagaimana caranya? “
“ tenang aku udah minta bantuan ayah dan nenekku kok “
Merekapun mengunjungi desa Fadila dan melakukan penyuluhan, seperti yang di rencanakan Nurul, mereka memberikan sedikit ancaman kepada warga. Wargapun terlihat takut dengan ancaman mereka dan setelah penyuluhan dilakukan gotong royong untuk membersihkan seluruh desa dari sampah-sampah yang menyebabkan banjir dan melakukan reboisasi, kini desa sudah terbebas dari banjir.
Fadila berterima kasih kepada nurul atas segala idenya. Orang tua nurul merasa bangga karena kehebatannya
Beberapa hari setelah penyuluhan itupun nurul kembali ke Medan dan dia merasa itu adalah suatu pengelaman yang sangat menyenangkan untuknya.


-         THE END   -

No comments:

Post a Comment